
i wanna be aquila
Senin, 13 Agustus 2012
Corner
Budak cinta,.
Kasihan dia, betapa melarat hidupnya.
Tak punya daya kekuatan untuk melawan.
Hanya dapat menurut dan mengiyakan segala tutur lakunya.
Menghinakan jiwa demi seteguk cinta yang entah kapan akan menetes.
Tik, tik, dua tetes turun dan kusiap melahap.
Ahh, kutelan dia beserta darah lidah yang terluka.
Tak semurni ketulusanku sebagai budak.
Keruh, penuh sesak!
Sesekali.. kau sentuh pipiku.
Membuatku menarik kedua sisinya, lalu berdiri mendekat.
Sekejap saja, kau melepaskannya dan melangkah mundur.
Karena aku hanya budak, jadi aku kembali ke tempatku semula.
Terlumpuh dalam rasa lewati masa.
Begitukah cinta??
Semarang, 24 Ramadhan 1433
Langganan:
Postingan (Atom)