Mengapa
kita harus merasakan sakit yang nyata hanya karena luka yang tak kasat mata?
Kisah
ini mungkin sering ditemukan, tapi cukup menyakitkan bagi saya. Karenanya aku
terjatuh, lagi, lagi, dan lagi. Selama kurang lebih 4 tahun aku tidak bisa
lepas dari pengaruhnya, dalam arti : bayangannya selalu hadir di depan mataku.
Sungguh pun aku tak pernah berpaling walau sedetik. Sebut saja orang itu Mr.X.
Kau
tau? Betapa hatiku ingin loncat saat satu tahun yang lalu, Mr.X masih ingat
hari ultahku. Mengirimiku pesan di facebook pukul 00.04. satu hal yang memenuhi
hatiku : Akankah Mr.X masih mencintaiku? ah itu pasti, buktinya Mr.X masih
mengingat hari kelahiranku.
Hipotesisku
semakin kuat saat Mr.X mengatakan langsung bahwa Mr.X masih mencintaiku.
Spontan, air mataku membanjiri laptop yang sedang kupegang. Oh ya, sebelumnya
anda perlu tahu, saya adalah wanita yang cengeng. Pake sangat. Mr.X pun
menyadari hal itu. Bagaimana tidak? Kita saling mengenal 4 tahun lalu. Bahkan,
saling menyayangi. Tapi, itu dulu, dan itu sebatas dugaan saja.
Semakin
kesini, Mr.X semakin membuatku yakin atas statemennya bahwa Mr.X masih
menyayangiku. Mr.X juga mengenalkanku pada Miss.V yang saat itu menjadi
pacarnya. Kendati begitu Mr.X masih dengan jurus mautnya : aku mencintaimu
lebih dari aku mencintai Miss.V, aku sama Miss.V cuma maen-maen, aku sungguhan
sama kamu. Pernyataannya ini didukung dengan tindakan-tindakannya yang semakin
membuatku mempercayainya. Kepercayaanku pada Mr.X yang dulu sempat musnah, kini
mulai tumbuh dan hampir sempurna.
Selang
beberapa waktu, Mr.X bilang kalo Mr.X udah putus sama Miss.V. meski begitu, aku
tak berani mendeklarasikan diri sebagai pacarnya, karena memang aku tak merasa.
Tapi, pada suatu perbincangan, Mr.X menegaskan bahwa aku adalah pacarnya,
begitu pula sebaliknya. Karena aku masih sangat menyayanginya, dan aku udah
full percaya sama Mr.X, dan juga Mr.X udah putus sama Miss.V, so kita resmi
pacaran. Well, saat itu aku girang tak kepalang. Padahal kita cuma berhubungan
lewat pesan di facebook. Anehnya, aku juga yakin kalo dia ngrasain hal yang
sama. GR banget ya?
Masa
pacaran kita berlangsung indah, romantis, seru banget deh pokonya. Itu sih
bagiku, gak tau juga kalo bagi dia. Karena sejauh ini, aku emang ga pernah
ngerasa nyaman sama cowok manapun kecuali Mr.X. Namun, semua hal itu tiba-tiba
memudar. Mr.X mulai jarang menghubungiku. Dan aku mulai kelabakan.
Sekitar
5 hari sebelum lebaran Mr.X bilang pengen punya gebetan. Wew? Cengengku kumat
lagi. Puisi dan airmata tumpah bareng-bareng. Aku gak tau kenapa dadaku
tiba-tiba sesak, dan kepalaku mulai pening. Kubenamkan kesedihan itu dalam
tumpukan bantal meski ku tau, aku megalami insomnia berat setelah mendengar
kabar itu. Ada hal positif dari kejadian ini, Mr.X jujur apa adanya kalau dia
ngrasa berat longdistance sama aku. Negatifnya, aku sakit, lahir dan
batin. Aku mulai mengotak atik kepala, berusaha memberikan keputusan terbaik
yang mungkin tak merugikan sebelah pihak. Akhirnya aku mengalah, kuijinkan dia
memiliki gebetan. Anda tau jawaban sms Mr.X? : Makasih beb. Cuma itu.
Dan aku semakin terpuruk.
Aku
mencoba bertahan dengan penyiksaan ini, tak ada sms, tak ada kabar, firasatku
semakin memburuk. Kubuka FB Mr.X, disana kudapati Miss.V sedang di blockir
Mr.X. Ada apa gerangan? Sehari kemudian, aku mencoba membuka FB Mr.X lagi dan
apa yang terjadi? Password FB Mr.X sudah di ganti, ini jelas ada yang tidak
beres. Dan hatiku semakin kacau.
Sejenak
kemudian, aku menemukan Miss.V dengan status yang menyedihkan. Miss.V merasa di
permainkan, meski aku tak tau ini tentang siapa, aku mencoba mencairkan
suasana. Kupikir kita sama-sama sedang dipermainkan oleh seseorang, dan aku
mulai bertukar cerita dengan Miss.V. Fantastic! Semuanya diluar dugaan.
Ternyata selama ini Mr.X dan Miss.V masih menjalin hubungan. Sama seperti aku,
Miss.V juga merasa di permainkan oleh Mr.X. Walhasil, kita sharing semua
uneg-uneg kita. Miss.V juga cerita tentang Miss.R yang konon diduga menjalin
hubungan gelap bersama Mr.X. Aku semakin syok! Ya Allah, orang yang selama ini
aku banggakan, ternyata tak lebih hanya seekor buaya yang mengincar banyak
wanita.
Dan
kini, atas usul dan usaha Miss.V, Miss.R masuk dalam organisasi kami, Miss.R
juga menambahkan Miss.N sebagai member baru. Semakin banyak saja korban Mr.X.
Aku mendengar semua kabar ini H-1 lebaran. Aku takut lebaranku akan amburadul
hanya karena perasaanku yang tak karuan. Malam lebaran, Miss.V mengajakku
menggrebek Mr.X bersama-sama di FB. Miss.V sudah tidak betah, dia ingin segera
menggampar Mr.X. sementara aku hanya terkapar dalam persaaan rancu dan tak
berdaya. Rencana telah disusun, akan tetapi semuanya berantakan karena kita
gagal mengajak Mr.X untuk OL bareng kita.
Malam
lebaran pertama, aku mendapat kabar dari Miss.R bahwa Miss.V di putus Mr.X.
Bener-bener gila tuh orang, tega banget nyakitin hati cewek. Padahal aku tau
betul, Miss.V itu orangnya lembut banget. Beberapa menit kamudian, ada sms
masuk di HP ku dari Mr.X yang isinya : aku diputus. Waktu itu aku lagi
di rumah saudara, lagi sungkem. Rasanya aku pengen ambruk. Lalu, aku di ajak
Miss.R dan Miss.V untuk bareng-bareng ngegrebek dia di facebook saat itu juga.
Mau gak mau, meskipun saat itu aku lagi sibuk, aku harus tetep ikutan rencana
mereka. Lagian aku juga udah gak tahan sama tingkahnya Mr.X.
Gak
punya muka kali ya? Setelah mutusin kita bareng-bareng, tiba-tiba dia minta
balikan sama kita-kita. Bareng-bareng juga. Emang kita apaannya? Boneka? Seenak
jidatnya buang dan mungut orang gitu aja. Saking sakit hatinya aku saat itu,
aku sampe tega nyakitin hatinya dia. Aku ngarang cerita apapun, supaya dia
sakit hati. Biasanya, kalo aku disakitin, aku selalu marah dan memperlihatkan
betapa sakit hatinya aku. Tapi kali ini nggak, aku bukanlah Aku yang lemah. Aku
membalas smsnya sekenaku, sekalipun sebenarnya hatiku juga ikutan sakit.
Kukatakan kalo aku udah move-on dari dia, udah punya cowok lah, ku hina dia
lah, pokoknya segala macem.
Malam
itu juga, kita susun rencana selanjutnya, kita pengen ketemuan bareng-bareng
antara Aku, Miss.V, dan Miss.R, untuk yang pertama kalinya. Bismillah. Hari
itu, H+2 lebaran. Kita ketemu di Masjid Agung Lasem, karena tempat itu dirasa
paling strategis. Waktu ketemu Miss.V pertama kali, rasanya aku pengen nangis,
teriak sekenceng-kencengnya, tapi mau gimana lagi, disana ada banyak orang. Gak
mungkin juga kalo aku nangis, akhirnya aku nahan sampe tangan aku gemeteran
hebat. Huft,hari itu, semua kedok Mr.X terbuka lebar, dari hal yang tabu, ke
hal yang biasa-biasa aja, semuanya kita bicarain. Kita share apa adanya, semua
yang ngeganjel di hati kita masing-masing. Tuh orang, bener-bener penipu
kelas kakap.
Sepulang
dari pertemuan itu, eh, aku malah dituduh udah ngehancurin hubungan dia sama
Miss.V, berusaha ngebuat hidupnya hancur, aku di maki-maki. Hellow? Siapa yang
ngehancurin hidupnya siapa? Ngaca dong? Aku dikatain ini itu, cewek gatel lah,
berkedok lah. Aku jadi bingung, sebenere yang gatel itu siapa? Yang berkedok
itu siapa? Dasar! Lidahnya itu pinter banget bolak-balikin fakta. Aku cuma
ngebales smsnya seakan-akan aku tenang-tenang aja tanpa sakit hari, meskipun
sebenere aku lemes banget, sampe-sampe aku gak kuat nyetir motor buat
perjalanan pulang.
Yang
nambah bikin aku sakit hati, waktu Mr.X sms gini ke Miss.N. Sebut saja aku
Miss.Q.
“Sebenere
aku udah lama pengen mutusin Miss.Q, tapi karena Miss.Q penyakitan jadi aku
kasihan.”
Rasanya
jleb banget di hati, Mr.X bilang aku penyakitan ke korban-korbannya yang lain
selain aku. Entah apa lagi yang Mr.X katakan ke mereka. Aku sudah nggak peduli.
Allah lebih tahu segalanya. Tak ada orang yang pengen sakit. Semua itu dari
Allah, Allah Maha Melihat. Sakit banget tauk! Selama ini Mr.X selalu berusaha
ngasih semangat dan ngehibur aku waktu aku sakit, tapi ternyata dia seperti
ini. Dia juga gak pernah misoh-misoh di depanku, kali ini justru dia misohin
aku. Ya Rabb, Terimakasih Kau tunjukkan siapa dia yang sebenarnya.
Dan
sekarang, aku merasa lebih baik, setidaknya tidak hanya aku yang jadi
korbannya, dan aku tak merasa jadi makhluk paling bodoh karena udah berhasil
dia tipu. Aku berharap kejadian seperti ini tak pernah terulang lagi, cukup
sekali seumur hidup. Semuai ini sangat menyakitkan. Kublockir FB Mr.X dengan
harapan. “Anggap aja kita nggak pernah kenal, nggak pernah ada apa-apa antara
kita” aku juga udah nggak peduli sama hidupnya dia. Meskipun mau tak mau, aku
harus menyesal karena :
1.
Udah bela-belain dia di depan teman-temanku yang
mayoritas nggak suka sama Mr.X yang notabenenya islam abangan+anak SMA.
2.
Menyertakan dia di setiap munajatku , cuma berharap agar
dia mendapat petunjuk dan hidayahNya. Dan pada akhirnya nanti dia bisa jadi
kekasih halalku. Yang bener-bener biasa jadi imam buat keluargaku kelak.
3.
Baik-baikin dia di depan orang tuaku, supaya beliau
mengubah sudut pandangnya tentang Mr.X.
4.
Yakin bahwa Mr.X bener-bener sayang aku dan pengen
serius ngejalanini hubungan bareng aku.
5.
Tulus sayang Mr.X dan berusaha nerima dia apapun
kekurangannya.
6. Jadiin Mr.X inspirasi di tiap karyaku.
Tapi,
ya sudahlah, semua udah terjadi. Gak ada gunanya dendam atau menyesal. Marah
boleh, tapi kalo dendam, gak bakal nyelesein masalah. Yang sudah, biar jadi pelajaran
buat aku. Dan aku gak perlu nyesel atas 5 hal di atas, semoga itu jadi amal
baik buat aku. Dan kalo emang dia bener berubah jadi orang yang lebih baik, Ya
Alhamdulillah, Allah mendengar do’aku saat itu. Tapi aku sudah tak perduli
lagi, do’aku hanya berhenti sejak 1 Syawwal 1433 H. Malam lebaran Idul Fitri
2012.